Kaji banding merupakan sebuah
upaya untuk mendapatkan informasi apa yang telah dicapai oleh pihak atau
instansi lain dalam menjalankan tugas yang sama dengan tugas yang kita lakukan,
guna perbaikan apa yang telah kita lakukan. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas)
Puskesmas Kedungpring merupakan salah satu Puskesmas yang mendapat kesempatan pertama
untuk maju mengikuti proses akreditasi Puskesmas di lingkup Dinas Kesehatan Kab
Lamongan.
Sebagai Puskesmas yang mengikuti
tahap pertama yang maju untuk proses akreditasi Puskesmas, kami
merasa masih banyak sekali kekurangan yang harus dibenahi di Puskesmas kami untuk mewujudkan Puskesmas yang terakreditasi yang bisa
memberikan pelayanan terbaik untuk
masyarakat. Kekurangan dan kelemahan kami ada dibanyak sektor mulai dari
komitmen bersama setiap pegawai, tataruang bangunan yang belum sesuai
persyaratan, kelengkapan dokumen dari elemen penilaian akreditasi yang teramat
sangat sangat buanyak sekali mulai dari berbagai SK, SOP, Dokumen Internal
maupun eksternal sebagai bukti pelaksanaan kegiatan dari proses akreditasi Puskesmas. Dengan banyaknya kekurangan yang ada pada kami, maka kami merasa
perlu banyak belajar dari pihak lain atau Puskesmas lain yang sudah menjalankan akreditasi Puskesmas.
Akhirnya pada tanggal 29 Mei 2016
jam 07.30 kami 10 Puskesmas (Puskesmas Kedungpring, Puskesmas Mantup, Puskesmas
Kembangbahu,Puskesmas Lamongan Kota, Puskesmas Babat, Puskesmas Maduran,
Puskesmas Laren, Puskesmas Brondong, Puskesmas Glagah dan Puskesmas
Karangbinangun) yang akan maju untuk akreditasi Puskesmas beserta Pimpinan dan
Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan berangkat menuju ke Kabupaten Sleman DIY untuk melakukan Kaji Banding akreditasi Puskesmas.
Pada Tanggal 30 Mei 2016 jam
09.30 sampailah kami di Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman setelah semalam kita
istirahat dan bermalam di kota Jogjakarta. Sesampai di pintu masuk gerbang
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman kita sudah mendapatkan sambutan yang sangat hangat
dan ramah dari para staf Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Kaji banding awal
kami dimulai dari sini. Dari segi bangunan Kantor Dinas Kesehatan Sleman tidak
menggambarkan sebuah bangunan Perkantoran yang
wah dan mentereng mungkin kalau dibandingkan dengan bangunan Kantor Dinkes Lamongan, Kantor Dinkes Lamongan masih
lebih mentereng… hehehe. Kemudian sampailah kita diruang pertemuan Dinkes Kab
Sleman kita disambut oleh Kadinkes Kabupaten Sleman Ibu dr. Mafilindati Nuraini,M.Kes beserta staf yang mendampingi.
Setelah sambutan selamat datang
oleh ibu Kadinkes dilanjutkan dengan pemaparan kegiatan Akreditasi Puskesmas di
Kabupaten Sleman, dari sinilah satu persatu kekaguman kami pada Dinkes Kab. Sleman mulai
bermunculan. Bagaimana tidak, mereka telah memulai proses standarisasi
pelayanan Puskesmas sejak bergulirnya Otonomi Daerah, pada tahun 2004 Puskesmas
mereka telah bergerak untuk mendapatkan standarisasi pelayanan dengan ISO dan secara
bertahap semua Puskesmas di Kabupaten Sleman telah terstandarisasi ISO. Seiring
dengan telah digulirnya kewajiban akreditasi Puskesmas oleh Kementerian
Kesehatan RI maka pada tahun 2014/2015 Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman juga sudah berhasil menjadikan semua Puskesmas di Kabupaten Sleman menjadi Puskesmas
yang Terakreditasi baik Terakreditasi Pratama, Madya, maupun Paripurna.
Kaji banding selanjutnya kita
begerak menuju Puskesmas, dari peserta
10 Puskesmas kita dikelompokkan menjadi dua kelompok untuk menuju ke Dua
Puskesmas yaitu Puskesmas Kalasan dan Puskesmas Prambanan. Berangkatlah kita
dengan 2 armada Bis yang masing masing berisi 5 Puskesmas yang didampingi Staf Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan, selama
perjalanan kita menikmati sejuknya pemandangan kabupaten Sleman dengan Backgraund
Gunung Merapi tampak menghiasi. Setelah perjalanan sekitar 40 menit karena
macet disekitar Bandara Adisucipto sampailah kami beserta rombongan di UPTD
Puskesmas Prambanan.. Dari depan Nampak bangunan Puskesmas Prambanan masih
seperti bangunan lama terkesan jadul tapi kokoh kemudian kita diarahkan kebelakang, ternyata dibelakang
ada bangunan puskesmas yang masih terlihat baru
dan mentereng. Mulailah memasuki Puskesmas Prambanan, kami disuguhi dengan tata
ruangan yang sangat baik dilantai pertama, kemudian kita diarahkan ke lantai dua
ke ruang pertemuan. Lantai dua ini merupakan ruang manajemen Puskesmas yang
terdiri dari Ruang Rapat, Ruang Ka TU,Ruang Admin dan Musholla. Di dalam ruang
rapat ini kita disambut oleh Kepala Puskesmas Prambanan beserta staf , Kemudian
kita mendapatkan kata sambutan dan pemaparan materi mengenai Puskesmas
Prambanan serta kiat- kiat menghadapi akreditasi Puskesmas, Puskesmas Prambanan
merupakan Puskesmas yang sudah terstandarisasi ISO dan sudah terakreditasi tingkat madya.
Sebelum akrditasi Puskesmas
digulirkan oleh Kemenkes RI, Puskesmas Prambanan telah mendapatkan standarisasi
pelayanan ISO, walaupun begitu untuk menjalankan proses akreditasi Puskesmas
Prambanan pun masih banyak menghadapi kendala karena banyaknya elemen yang
dinilai dari Proses Akreditasi Puskesmas. Dalam menghadapi penilaian ISO maupun
Akreditasi kendala yang paling utama adalah mengenai komitmen bersama baik
Komitmen internal diantara pegawai maupun komitmen external antara Puskesmas
dengan elemen Masyarakat, karena proses penilaian Akreditasi mencakup semua
unsur dan penilaian telusur meliputi semua kegiatan yang juga berhubungan
dengan Elemen masyarakat. Dalam melengkapi dokumen persyaratan Akreditasi
Puskesmas Prambanan banyak terbantu dengan dokumen sebagai persyaratan standarisasi
ISO yang telah mereka miliki sebelumnya sehingga mereka bisa mengadopsi dokumen ISO tersebut untuk disesuaikan dengan
persyaratan Akreditasi, Meskipun begitu karena banyaknya elemen yang harus
dinilai Puskesmas Prambanan masih juga kekurangan Dokumen yang diperlukan,
sehingga merekapun membuat dokumen dengan mengadopsi banyak literature yang
ada.
Setelah mendapatkan penjelasan
panjang lebar dari Kepala Puskesmas Prambanan kami dikelompokkan sesuai Pokja masing masing untuk mendapatkan
informasi dan kiat sukses dari Pokja Akreditasi yang ada di Puskesmas
Prambanan. Mulailah kita berkumpul masing-masing Pokja dan bertanya jawab
dengan Ketua Pokja Puskesmas Prambanan. Alhamdulillah Ketua Pokja-Pokja di Puskesmas
Prambanan sangat antusias untuk meladeni pertanyaan – pertanyaan kami dan diperkenankan
untuk melihat kelengkapan dokumen mereka sebagai kaji banding kita, walupun
kami tidak bisa mendapatkan softcopy dari dokumen yang ada untuk kami ATM (Ambil Tiru Modifikasi) kami sudah
mendapat banyak pelajaran dari menkaji setiap dokumen yang mereka miliki
terutama dokumen yang kami belum buat, Setelah itu kita melihat lihat situasi
dan tata ruang yang ada di Puskesmas Prambanan. Tidak lupa penulis mengabadikan
setiap sudut ruang pelayanan mereka sebagai inspirasi untuk tata ruang
Puskesmas yang baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sebagai Puskesmas BLUD Puskesmas
Prambanan melaksanakan pelayanan sesuai dengan rencana stategi bisnis mereka, dan
Penulis mengkaji sedikit mengenai strategi
bisnis pelayanan yang ada. Di Puskesmas Prambanan setiap Pasien Rawat Jalan yang
berkunjung dibebankan biaya Rp 5000,- untuk masyarakat Kab Sleman dan Rp
15.000,- Untuk pengunjung yang berasal dari masyarakat luar Kab. Sleman,
Sebagai mana kita di Puskesmas Kab Lamongan Pemerintah Kabupaten Lamongan menerapkan
Kunjungan Rawat Jalan Gratis untuk semua Masyarakat Kab. Lamongan yang
melakukan kunjungan rawat jalan di Puskesmas dan Rawat Inap Gratis untuk
kunjungan pasien yang menjalani Rawat inap di Kelas 3 Puskesmas, serta layanan Ambulan gratis dari desa ke tempat layanan kesehatan dengan sarana Ambulan / mobil sehat yang ada di desa, adapun segala biaya dianggarkan dari APBD Kab.Lamongan, untuk kunjungan
masyarakat dari luar Kab.Lamongan tarif biaya sesuai dengan perda yang berlaku
di Kab Lamongan.
Kajian kami mengenai pemakaian sistem
Informatika yang mereka gunakan untuk menunjang pelayanan, Puskesmas Prambanan
sudah menggunakan sistem informatika pelayanan pasien yang berkunjung tapi
masih menggunakan aplikasi dengan local network yang belum tersinkronasi dengan
server di dinas kesehatan kabupaten secara real time, sementara untuk Puskesmas
di Kab Lamongan semuanya sudah mengadopsi Sistem Informasi SIKDA Generik dari
Kemenkes dalam bentuk aplikasi e-health Kab Lamongan yang sudah berbasis
internet dan sudah tersinkronasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten serta bisa
diakses dari berbagai Media komunikasi internet secara real time.
Tepat Pukul 15.00 WIB kami mohon
undur diri dari Puskesmas Prambanan, dengan membawa banyak pelajaran dan PR
untuk perbaikan di Puskesmas kami. Terima kasih kami ucapkan kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kab. Sleman beserta staf, Kepala Puskesmas Prambanan dan Puskesmas
Kalasan beserta staf yang telah sudi berbagi pengetahuan dengan kami, serta Bapak
Ibu Pendamping Akreditasi yang telah meluangkan waktunya untuk ikut mendampingi
kami dalam proses kaji banding ini, rasanya kunjungan yang singkat ini masih
sangat terasa kurang untuk menyerap berbagai kiat dan langkah-langkah dari Dinkes
Kab Sleman beserta Puskesmas Prambanan dan Puskesmas Kalasan dalam memberikan
pelayanan yang optimal kepada masyarakat sehingga standarisasi ISO dan
Akreditasi Puskesmas telah mereka raih. Semoga kedepan kami dapat meraih apa yang mereka raih…. Aamiin.
Akhir dari perjalanan kaji
banding ini, kami sampai di Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan pukul 01.45WIB
dini hari tanggal 31 Mei 2016 dengan
selamat. Semoga pelajaran yang kita dapat kali ini bisa bermanfaat untuk semua
terutama kesiapan kami dalam proses penilaian akreditasi Puskesmas.Tidak ada
hal yang sempurna di dunia ini, Setiap tempat memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing, tugas kita adalah memperbaiki segala kekurangan yang ada untuk
menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.